SD DUMAS Kota Surabaya Gelar Deklarasi Sekolah Ramah Anak, Komitmen Ciptakan Lingkungan Aman dan Nyaman bagi Siswa
Surabaya, ReclasseeringIndonesia.com - SD DUMAS yang terletak di kawasan Dupak Masigit 1, Kota Surabaya, memiliki semangat luar biasa dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan berpihak pada anak. Dalam momentum penuh makna ini, SD DUMAS menggelar Sosialisasi dan Motivasi serta dilanjutkan Deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA) yang di gelar di ruangan sekolah. Kegiatan ini menjadi sebuah langkah konkret dalam mewujudkan sekolah yang menjadi rumah kedua yang menyenangkan bagi para siswanya.
Acara yang berlangsung meriah dan sarat pesan moral ini turut menghadirkan narasumber dari Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya, yaitu Syaiful Bachri yang biasa dipanggil kak ipul, yang menyampaikan materi penting mengenai perlindungan anak dan pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah termasuk bahaya dari Game online yang negatif.
Kepala SD DUMAS, Zaenab, S.Pd, menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan memperkuat dari komitmen jangka panjang untuk menciptakan ruang belajar yang aman, sehat, dan menghargai hak-hak anak.
“Sekolah Ramah Anak bukan hanya sebuah program tahunan, tetapi semangat yang harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan sekolah. Ini tentang bagaimana kita memastikan bahwa anak-anak merasa dihargai, dilindungi, dan didorong untuk berkembang secara optimal, baik secara akademis maupun emosional,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa SRA di tingkat sekolah dasar seperti SD DUMAS merupakan upaya sistematis untuk menciptakan suasana belajar yang penuh kasih, jauh dari kekerasan, diskriminasi, dan tekanan psikologis.oleh karena itu kami berkerjasama dengan banyak pihak yang peduli terhadap anak terutama di SD Dumas, salah satunya Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya.
Dalam deklarasinya, SD Dumas menekankan tujuh prinsip utama yang menjadi pondasi program Sekolah Ramah Anak yaitu Non-Diskriminasi yaitu semua anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama dalam pendidikan, dan Berani lapor terkait yang dialami selama di lingkungan sekolah maupun di rumah.
Kemudian Kepentingan Terbaik bagi Anak, dimana setiap kebijakan dan kegiatan sekolah diutamakan demi kebaikan dan kesejahteraan anak. Penghargaan terhadap Hak Anak yaitu anak-anak diberikan ruang untuk menyuarakan pendapat dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut mereka. Partisipasi Aktif Anak yaitu sekolah mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pengembangan karakter dan kepemimpinan.
“SD DUMAS telah mulai menerapkan berbagai inovasi yang sejalan dengan konsep SRA seperti, Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode interaktif seperti diskusi kelompok, bermain peran, dan penggunaan media pembelajaran digital telah menjadi bagian dari keseharian di kelas. Kemudian juga untuk fasilitas sekolah menyediakan toilet bersih dan terawat, kantin yang menjual makanan sehat, serta ruang bermain yang aman dan menyenangkan.
Untuk program pengembangan diri kita ada kegiatan seperti senam pagi bersama, kelas keterampilan, dan pelatihan kepemimpinan mini bagi siswa menjadi sarana mengasah potensi dan karakter, dan kita juga melibatkan orang tua dan masyarakat dalam komunikasi terbuka dengan wali murid, kegiatan gotong royong, serta keterlibatan alumni menjadi jembatan kuat dalam membangun lingkungan belajar yang suportif terkahir kita juga ada pelatihan anti-perundungan (bullying), sesi konseling, serta kotak pengaduan rahasia disediakan untuk memberikan rasa aman bagi siswa yang mengalami tekanan atau masalah,” jelasnya.
Kak Iful menambahkan, dengan dideklarasikannya SD Dumas yang diikuti 150 siswa sebagai salah satu Sekolah Ramah Anak, di Kota Surabaya. Sebab pada akhirnya, sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk membangun karakter, nilai kemanusiaan, dan kehidupan sosial yang harmonis.
“Deklarasi ini bukan akhir, melainkan awal dari perubahan. Walau bila kita lihat dari bangunan sarana dan prasarana SD Dumas sangat minim, dan perlu sentuhan dari semua aspek yang ada, tetapi SD Dumas telah menyalakan obor harapan bahwa masa depan pendidikan Indonesia bisa lebih cerah—berangkat dari langkah-langkah kecil namun penuh makna seperti ini,’ pungkasnya.(*)
(Triwono)