Tim ahli libatkan masyarakat teliti Situs Gunung Padang pada 1 Agustus




RSI.com - Cianjur - Tim ahli pemugaran dan penelitian lanjutan Situs Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan yang akan dimulai awal Agustus 2025 guna membantu 100 orang ahli dan peneliti.

Ketua Tim Peneliti Situs Megalitikum Gunung Padang Ali Akbar saat dihubungi pada Rabu mengatakan dalam pemugaran situs tertua di dunia itu terdapat sembilan peneliti utama dengan bidang keahlian khusus.

"Masing-masing ahli di bidang arkeologi, geologi, geofisika, stratigrafi, geografi, geodesi, biologi, arsitek, planologi, tradisi lisan, hidrologi, hingga geoteknik," katanya.

Dia menjelaskan dari sembilan orang peneliti utama membawa anggota dalam timnya dengan status ahli, seluruh anggota tim merupakan peneliti dari dalam negeri dan dipastikan tidak ada ahli dari luar negeri atau asing yang dilibatkan.

Namun ketika ada peneliti asing yang menawarkan diri untuk ikut dalam tim pemugaran dan penelitian lanjutan, pihaknya tidak akan melarang. Bahkan masyarakat sekitar akan dilibatkan dalam proses penelitian dan pemugaran yang dipastikan mulai tanggal 1 Agustus 2025.

"Kami masih mendata berapa banyak masyarakat di sekitar Situs Gunung Padang yang akan dilibatkan dalam membantu tim ahli dan peneliti," katanya.

Untuk persiapan menjelang pemugaran, pihaknya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Kebudayaan, Gubernur Jawa Barat, dan Bupati Cianjur, sehingga alat untuk menunjang proses pemugaran dapat dibawa ke kawasan Gunung Padang.

"Kami berharap dalam kegiatan tahap awal yang akan berjalan selama tiga bulan ke depan dapat menemukan berbagai fakta baru," katanya.

Budayawan Cianjur Eko Wiwid mengatakan sangat mendukung dilanjutkannya riset Situs Gunung Padang sampai tuntas, dengan mengutamakan pendekatan ilmu pengetahuan dan melibatkan seluruh potensi dari lintas disiplin ilmu.

"Pemugaran dan penelitian lanjutan dengan melibatkan masyarakat sekitar sangat penting agar mereka mendapat pengetahuan dan fakta sebenarnya secara ilmiah terkait misteri yang tersimpan di Gunung Padang," katanya.

Melibatkan masyarakat dalam kegiatan tersebut, kata dia, menjadi garda terdepan dalam hal menjaga, memelihara, sampai dengan melestarikan situs sejarah, sehingga mereka memiliki pengetahuan ilmiah yang akan diberikan pada setiap tamu atau wisatawan yang datang.

Sumber: antaranews.com